Menurut teori ini bunga Angiospermae adalah suatu rangkaian
sporofil sederhana dengan satu sumbu. Benang sari dan daun buah seperti juga
pada Gymnospermaeberturut-turut homolog dengan mikro dan makrosporofil
Pteridophyta yang heterospor. Jika kita membandingkan alat-alat yang menyerupai
hiasan bunga pada daun-daun peralihan atas pada Gymnospermae, selanjutnya
melihat duduk daunnya yang mengikuti garis spiral, bertambah kecilnya kantong
sari pada benang sari, daun-daun buah Cycas dengan bakal biji ditepinya dan
bunga banci pada Bennettitinae, yang pada sumbunya terutama terbentuk
benang-
benang sari dan daun-daun buah, maka terjadinya bunga banci pada angiospermae, dapat digambarkan secara skematik seperti berikut. Tidak hanya bunga Gymnospermae yang umumnya berkelamin tunggal saja, tetapi juga bunga Angiospermae purba yang berkelamin tunggal pula itu, demikian pula bunga-bunga yang karangan-karangan hiasan bunganya terdiri atas dua atau tiga helaian, tentang terjadinya dapat juga diterangkan menurut teori diatas
benang sari dan daun-daun buah, maka terjadinya bunga banci pada angiospermae, dapat digambarkan secara skematik seperti berikut. Tidak hanya bunga Gymnospermae yang umumnya berkelamin tunggal saja, tetapi juga bunga Angiospermae purba yang berkelamin tunggal pula itu, demikian pula bunga-bunga yang karangan-karangan hiasan bunganya terdiri atas dua atau tiga helaian, tentang terjadinya dapat juga diterangkan menurut teori diatas
0 comments:
Post a Comment